Visual Studio Code Ternyata Keren
Saya sebenarnya masih cinta sama bluefish. Interface-nya simple, loading-nya cepat, mudah membuat snippet dan yang lebih kerennya mendukung syntax Jquery. Tahulah, saya seorang desainer bukan programmer. Lebih sering menggunakan Jquery ketimbang Vanilla Javascript. Tapi ada hal yang mengganjal dihati saya. CSS autocompletion-nya out of date. Masih banyak tag-tag CSS3 yang belum terdaftar di bluefish. Sepertinya saya harus mencari yang baru… pikir saya.
Saya pun berkenalan dengan Brackets. Aplikasi opensource buatan adobe ini begitu menarik perhatian saya. Salah satu fitur yang keren dari bracket adalah memungkinkannya kita melompat ke CSS selector ketika kita memilih ID atau Class di dokumen HTML. Ini begitu memudahkan pekerjaan. Tapi hikkkkks… Ketika OS saya upgrade, saya tidak bisa menggunakannya karena minta dependensi libgcrypt11 dan OS saya hanya memiliki libgcrypt20.
Saya juga menggunakan atom. Keren. Tapi berat untuk ukuran laptop saya.
Akhirnya saya searching lagi… dan saya menemukan Visual Studio Code. Saya tidak menyangka Visual Studio Codej adi Open Source. Entah dari kapan. Saya juga tidak tahu apa dulunya Visual Studio Code berbayar atau tidak. Yang saya tahu produk-produk Microsof itu biasanya berbayar.
- VSC itu ringan untuk ukuran laptop saya. Loadingnya cepat.
- Tampilan Interface yang simpel.
- Gampang membuat snippet dengan dibantu ekstensi Snippet Creator. Tapi kita perlu menambahkan sebaris kode “prefix” setelah snippet terbentuk untuk memudahkan ketika snippet dipanggil.
- Tersedia banyak ekstensi. Salah satunya yang saya suka adalah Jquery Code Snippets.
- Perintah-perintah seperti menggunakan ekstensi, snippet dan lain sebagainya juga ditemukan dalam Command Palette. Ini cukup memudahkan ketik bingung untuk mencari. perintah tertentu. Tinggal ketik, pilihan perintah akan muncul
- Setting Preferences yang berbentuk teks sehingga mudah dalam pencarian.
Link download: https://code.visualstudio.com/
comments powered by Disqus